,

Tas pakai ulang dan trend fashion

Artikel, DKP – Simpel. Satu kata yang bisa menggambarkan tote bag. Pada beberapa kesempatan, tak jarang banyak orang menggunakan tote bag. Meski tote bag lebih sering digunakan oleh kaum hawa, kini kaum adam pun mulai memakainya. Karena bentuknya yang simpel dan ringan, tote bag digemari banyak orang. Selain itu, desain dan gambar yang menarik menjadi gaya tersendiri bagi pemakainya.

Pada awalnya, kata “tote” tidak digunakan untuk istilah tas hingga tahun 1900. “Tote” memiliki arti “untuk membawa”. Di Amerika, sekitar tahun 1944, LL Bean meluncurkan produk Boat Bag, tas yang dikhususkan untuk para pengguna perahu. Namun, kesederhanaan dan kekokohan tas jenis ini digemari banyak orang, terutama kaum hawa. Mulai tahun 1950an, tote bag menjadi daya tarik utama. Kebanyakan digunakan kaum hawa sebagai tas tangan.

Hingga tahun 1960an, tote bag tidak dilirik menjadi bagian suatu fashion. Namun, setelah Bonnie Cashin meluncurkan produknya yang bernama Cashin Carry Tote Bags pada tahun 1960an, tote bag menjadi produk berkelas dengan gaya yang khas untuk aktivitas-aktivitas praktis sehari-hari. Setelahnya, pada tahun 1990an, Kate Spade menjadi satu-satunya yang mengubah tas bagasi dari tas travel menjadi tas fashion. Sejak saat itu, tote bag menjadi bagian dari fashion.

Pada awalnya, tote bag dibuat dari kain berbahan kanvas, yang kemudian digantikan oleh kain berbahan kulit. Namun, sekarang tote bag dibuat dari berbagai macam kain, termasuk yang terbuat dari bulu binatang. Di beberapa negara, penjualan tote bag dari bulu binatang dilarang karena berkaitan dengan isu lingkungan.

Tote bag juga digunakan untuk membawa belanjaan. Meski demikian, penggunaannya pun tetap menjadi fashion accessories. Di satu sisi, kaum adam pun menggunakan tote bag untuk berbagai macam tujuan untuk aktivitas sehari-hari.

Di Indonesia sendiri, penggunaan tote bag sangat luas. Tidak hanya sebagai aksesoris fashion, tetapi juga dikenal baik sebagai goodie bag freebies untuk acara-acara tertentu. Pada tujuan lain, tote bag ini memiliki fungsi sebagai tas tambahan. Hal ini bisa kita temukan pada pelajar atau mahasiswa dan juga pengajar yang memakai tote bag untuk buku-buku yang mereka bawa.

Fungsi lain dari tote bag adalah untuk menggantikan kantong plastik yang sulit terurai. Tote bag digunakan karena kekokohannya untuk membawa sesuatu, seperti kantong plastik. Perbedaannya adalah material/bahan baku yang digunakan dan proses pembuatannya. Karena terbuat dari kain, tote bag dinilai lebih ramah lingkungan. Selain itu, kebanyakan tote bag dibuat secara handmade, tanpa mesin yang menggunakan minyak bumi. Oleh karena itu, aktivitas berbelanja pun menjadi lebih fashionable dan tetap ramah lingkungan.

(RN)

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).