Executive Director
Deputy Director
Communication Manager
Senior Research Lead
Senior Social Education Lead
Digital Media Staff
Visual Design Staff
Project Officer
Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. (usul, baiknya ada tambahan kalimat semacam believe, misal, perubahan, apa yang dimaksud). Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).
Rahyang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam kampanye lingkungan, khususnya dalam pembatasan sampah plastik. Ia memperoleh gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2019). Memiliki latar belakang pengalaman berbagai macam kegiatan mengenai gaya hidup nol sampah, menjadi salah satu alasan yang membawa Rahyang ke dunia advokasi dan kampanye sampah plastik. Rahyang juga tergabung dalam keanggotaan organisasi nasional dan global, yaitu Break Free From Plastic, Global Alliance for Incinerator Alternatives (GAIA) Asia Pasifik, dan Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI).
Dithi bertanggung jawab dalam strategi komunikasi organisasi di Dietplastik Indonesia, baik internal maupun eksternal. Berbekal ilmu yang diperolehnya sebagai lulusan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Magister Ilmu Komunikasi LSPR Communication & Business Institute Jakarta, Dithi menggali berbagai pendekatan untuk dapat berkontribusi dalam isu lingkungan hidup. Baginya, trial and error adalah hal yang wajar dalam menemukan strategi yang tepat sasaran untuk berkomunikasi di isu sosial. Dithi akan sangat senang jika diajak makan hidangan laut bersama , apalagi jika melakukan trip menyelam di pelosok Indonesia.
Zaki merupakan seorang peneliti di Dietplastik Indonesia. Ia berpengalaman dalam berbagai riset sosial sejak hampir 10 tahun terakhir. Zaki menamatkan studi tingkat sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 2012. Ia kemudian melanjutkan studinya pada bidang psikologi di kampus yang sama pada 2015, dan filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara pada 2020. Selain menyenangi kegiatan olahraga luar ruang, Zaki juga meminati aktivitas percakapan seputar isu sains, etika, dan agama.
Sarah adalah Senior Social Education Lead di Dietplastik Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan bidang kesehatan lulusan Universitas Padjadjaran, Sarah yakin melindungi lingkungan melalui aksi pemuda dan advokasi sangat penting dalam menciptakan ekosistem berkelanjutan yang mempromosikan kesehatan yang layak bagi semua orang. Memiliki pengalaman lebih dari lima tahun dalam gerakan yang dipimpin orang muda, sampai saat ini Sarah masih aktif di beberapa organisasi kepemudaan yang berfokus pada pemberdayaan, pengendalian tembakau, dan pendidikan.
Renata bertanggung jawab dalam komunikasi organisasi digital di Dietplastik Indonesia, baik dalam menyampaikan pesan advokasi, desk research , maupun pendekatan personal kepada audiens serta media. Berbekal Ilmu yang diperoleh sebagai lulusan Magister Ilmu Komunikasi, Renata sangat ingin mendedikasikan dirinya untuk menyebarluaskan informasi terkait isu lingkungan. Hal tersebut dibuktikan dengan tergabungnya Renata dalam 3 organisasi lingkungan yang berfokus pada plastik sekali pakai, kebakaran hutan dan lahan, serta polusi udara. Renata juga sangat yakin kekuatan komunikasi sangat kuat untuk menjaga kelestarian bumi kita.
Menyampaikan pesan dan berkomunikasi melalui gambar dan warna adalah hal yang menyenangkan sekaligus menantang bagi Irfan. Hal tersebut merupakan kegiatan yang dilakukannya di Dietplastik Indonesia sebagai Visual Designer. Irfan juga sangat menyukai crafting dan berkegiatan di alam terbuka pada sela waktu senggangnya.
Hanna merupakan Project Officer Program Gerakan Guna Ulang Jakarta, salah satu program unggulan Dietplastik Indonesia. Gerakan ini) memiliki tujuan utama untuk menciptakan gaya hidup dengan ekosistem sirkular melalui solusi guna ulang. Sebelumnya Hanna memulai karier di Dietplastik Indonesia sebagai Project Officer Program Pasar Bebas Plastik di Kota Bandung. Ia memiliki latar belakang studi pada bidang pertanian, khususnya agribisnis, dari Universitas Padjadjaran.
Sepanjang karirnya, Arief memulai dan membangun organisasi-organisasi berdampak sosial. Ia salah satu pendiri dan Country Director dari Change.org Indonesia untuk 10 tahun. Disitulah ia diajari soal isu sampah plastik, dan bergabung dengan gerakan. Ia juga salah satu pendiri TEDxJakarta. Sekarang ia adalah Global Director of Networks and Partnerships di Climate Catalyst.
Sejak masa sekolah, Verena memiliki antusiasme tinggi menjadi sukarelawan di isu-isu lingkungan, hingga akhirnya mendapat kesempatan membangun beberapa gerakan publik yang memobilisasi komunitas anak muda di berbagai daerah di Indonesia. Ia membangun Earth Hour di Indonesia bersama WWF-Indonesia mulai 2009 hingga 2014, bergabung dengan Dietplastik Indonesia sejak 2013, menjadi salah satu pendiri Hutan Itu Indonesia tahun 2016, dan menginisiasi kampanye #UbahJakarta MRT Jakarta pada 2017. Saat ini, Verena adalah Direktur Program di Koaksi Indonesia, sebuah organisasi yang fokus mengakselerasi transisi energi untuk penanggulangan perubahan iklim melalui kampanye Green Jobs.
Putra Jawa kelahiran Sumatera, Joko adalah pencinta kucing yang saat ini tinggal dan menikmati pergantian musim di Jenewa – kecuali untuk musim dingin – sembari menangkap Pokemon. Saat ini Joko berperan sebagai Senior Advisor untuk program Forest for People and Climate Initiative (FPCI). Sebelumnya Joko punya pengalaman sebagai jurnalis, juru kampanye di Greenpeace, Sustainability Manager di Carrefour, Managing Director untuk Inobu dan Executive Board Member di Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Profesi pengacara dan kecintaan pada alam membawa Gita Syahrani pada profesi baru, perangkai gotong royong atau convener selama hampir 10 tahun terakhir. Saat ini bekerja untuk Lingkar Temu Kabupaten Lestari, asosiasi kabupaten yang memiliki target pembangunan lestari, Gita berperan untuk merangkai kerjasama multipihak di tingkat kabupaten dengan bekerja bersama profesional muda daerah. Hasilnya sudah ada beberapa kabupaten yang bisa berinovasi dalam kebijakan, perencanaan maupun model bisnis lestari hingga kini. Gita saat ini juga mengelola inisiatif kolektif untuk mendorong bisnis dan investasi lestari di Indonesia, Koalisi Ekonomi Membumi.