Asia Reuse Consortium Mendesak Pengembangan Sistem Guna Ulang yang Lebih Luas
Untuk memperkuat upaya dalam mencegah dan mengurangi sampah plastik sekali
Indonesia terus berupaya untuk mengurangi timbulan sampah plastik. Salah satu upaya yang terus dilakukan adalah peraturan pemerintah daerah terkait pelarangan plastik sekali pakai. Saat ini sudah lebih dari 110 daerah sudah memiliki peraturan pelarangan plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, sedotan, dan wadah plastik foam.
Uji coba Kantong Plastik Tidak Gratis diberlakukan bersamaan dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2016 sebagai respon dari petisi online #pay4plastics. Uji coba ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai di toko modern dan berhasil menurunkan penggunaan kantong plastik sebesar rata-rata 55% secara nasional.
Provinsi Daerah Khusus Jakarta mengeluarkan kebijakan pembatasan kantong plastik sekali pakai melalui Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan. Peraturan ini berlaku di pusat perbelanjaan, toko swalayan dan pasar rakyat.
Program Pasar Bebas Plastik diluncurkan tahun 2019 dengan tujuan memperluas cakupan upaya pengurangan plastik sekali pakai. Program ini dilakukan di beberapa pasar di Jakarta, Bandung, Bogor, Banjarmasin, Surabaya, dan Bali.
Gerakan Guna Ulang merupakan program yang digagas Dietplastik Indonesia untuk mewujudkan ekosistem guna ulang sebagai solusi pengganti plastik sekali pakai. Tidak hanya mencegah timbulan sampah plastik, Dietplastik Indonesia mendorong sistem guna ulang sebagai sistem yang mendukung mitigasi perubahan iklim.
Reuse Special Interest Group (RSIG) merupakan gabungan berbagai organisasi yang mendorong terbentuk dan dijalankannya sistem guna ulang yang menyeluruh di Indonesia. RSIG terbentuk di tahun 2022 oleh Dietplastik Indonesia dan Enviu.
Asia Reuse Consortium merupakan kumpulan anggota organisasi masyarakat sipil, perusahaan dan pemerintah daerah dari Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan India yang bertujuan mendorong pengembangan ekosistem guna ulang sebagai solusi mengatasi polusi plastik di Asia.
Dietplastik Indonesia (dh. Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik) merupakan organisasi nirlaba yang berfokus pada advokasi kebijakan pengurangan sampah plastik sekali pakai di Indonesia. Dietplastik Indonesia berhasil mendorong lebih dari 100 daerah untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai setelah menginisiasi uji coba “Kantong Plastik Tidak Gratis” pada tahun 2016 bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dietplastik Indonesia bekerjasama dengan para pemangku kepentingan seperti pemerintah, pelaku usaha, dan kelompok masyarakat dalam menjalankan upaya pengurangan sampah yang solutif dan berdampak. Program unggulan yang dilakukan Dietplastik Indonesia terkait pengurangan sampah antara lain Pasar Bebas Plastik dan Gerakan Guna Ulang. Berbagai penghargaan diperoleh Dietplastik Indonesia atas apa yang telah dilakukan dan diliput dalam dua film dokumenter, yaitu The Story of Plastic (2019) yang telah memenangkan Emmy Awards dan Pulau Plastik (2021). Dietplastik Indonesia telah menjadi organisasi yang mendapatkan akreditasi dari United Nations Environment Programme (UNEP) dan berhak mengikuti kegiatan yang diadakan oleh UNEP. Salah satu keterlibatan Dietplastik Indonesia dalam forum internasional terkait dialog kebijakan ditandai dengan keikutsertaan dalam Intergovernmental Negotiation Committee untuk penyusunan Perjanjian Plastik Global.
Executive Director
Deputy Director
Senior Research Lead
Communications Manager
Senior Social Education Lead
Digital Media Staff
Visual Design Staff
Project Officer
Untuk memperkuat upaya dalam mencegah dan mengurangi sampah plastik sekali
Busan, Korea Selatan — 27 November 2024 – Polusi plastik
Dietplastik Indonesia bersama Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) menginisiasi kebijakan
Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).
Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).