PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com –
Penerapan kantong plastik berbayar secara resmi mulai diterapkan di Pematangsiantar melalui surat edaran Wali Kota No.660/1809/III/2016 tanggal 14 Maret 2016.
Penjabat Wali Kota Pematangsiantar Jumsadi Damanik meluncurkan penggunaan kantong plastik berbayar di Pasar Swalayan Suzuya, Rabu (16/3/2016).
“Target program ini adalah merubah perilaku warga Pematangsiantar agar peduli lingkungan dengan mengurangi penggunaan sampah plastik,” kata Jumsadi.
Dia menyebut, dampak negatif sampah plastik dapat dikurangi seminimal mungkin, mengingat sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun baru bisa terurai di media lingkungan.
“Mari berbelanja dengan cara cantik tanpa plastik,” katanya di depan para pejabat Pemko Pematangsiantar, para pengusaha ritel modern maupun para kepala sekolah.
Untuk saat ini, penerapannya secara serentak masih terbatas pada pasar-pasar moderen atau swalayan. Setelah dievaluasi, nantinya juga akan diterapkan secara bertahap di pusat-pusat perbelanjaan lainnya dan pasar tradisional.
“Meski kita bukan salah satu daerah yang menjadi kuota penerapan secara nasional, tetapi kita harus peduli dan mendukung program pemerintah pusat untuk menekan penggunaan plastik,” ujarnya.
Pada kegiatan yang digelar Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pematangsiantar ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama seluruh perwakilan ritel moderen di Pematangsiantar, yakni Suzuya, Indomaret, Ramayana, Hypermart, Metro Siantar Plaza, Alfa Mart, Alfa Midi, dan Siantar Swalayan dengan Pj Wali Kota, disaksikan Kepala BLH, Jekson Hasan Gultom.
“Kami sudah menerapkan program plastik berbayar ini sejak 21 Februari lalu dan hasilnya, 50-70 persen konsumen berkurang menggunakan plastik. Sekarang, kantong plastik kami yang biasanya dikirim tiap minggu sekarang hanya sekali dua minggu,” ujar Area Manager Indomaret, Edwin Ady Setyanto.
Sedangkan Corporate Comunication Alfa Mart Jalan Gereja Pematangsiantar, Eris Estrada mengatakan, sejak diterapkan secara serentak di seluruh Alfa Mart, pihaknya baru akhir Maret ini melakukan evaluasi.
Pihaknya juga telah mensosialisasikan kantongan berbelanja go green yang dapat dipakai berulang-ulang, namun untuk sementara belum dijual kepada konsumen.
“Pengamatan kami sehari-hari, sejak diterapkan 21 Februari lalu, konsumen kami sudah banyak yang enggan menggunakan kantong plastik. Artinya masyarakat sudah mulai sadar tentang pentingnya pengurangan penggunaan kantong plastik,” ujarnya.
Artikel di atas dapat dibaca di sini