,

Reuse Tour and Conference 2024, Lahirkan Asia Reuse Konsortium

Jakarta, 11 Januari 2024. Pada bulan Februari 2022, sesi kelima The United Nations Environment Assembly (UNEA-5.2) menghasilkan resolusi bersejarah berupa gagasan untuk pengembangan instrumen hukum internasional yang mengikat mengenai polusi plastik, termasuk di lingkungan laut. Instrumen hukum tersebut, yang dikenal dengan “Perjanjian Plastik Global”, akan didasarkan pada pendekatan komprehensif yang membahas seluruh siklus hidup plastik dan diharapkan dapat disepakati pada akhir tahun 2024. Untuk mensukseskan ambisi tersebut sekaligus bertepatan dengan momentum International Zero Waste Month, Dietplastik Indonesia bersama dengan GAIA Asia Pasific menjalankan Reuse Tour and Conference dengan tema “Reuse Now, Brighter Future Yes!”.

Dalam kegiatan konferensi yang dihadiri anggota GAIA Asia Pacific dari berbagai negara terbagi menjadi 4 sesi plenary dengan tema pembahasan antara lain, bagaimana membentuk sistem guna ulang secara global, praktik baik sistem guna ulang yang sudah dijalankan di Asia Tenggara, praktik baik sistem guna ulang di pulau-pulau kecil, dan bagaimana rencana pengembagan sistem guna ulang di Indonesia. Sesi konferensi ini yang bertujuan untuk berbagi pengalaman dan melakukan transfer pengetahuan untuk menciptakan dampak yang lebih besar melalui advokasi dan penerapan sistem guna ulang, terutama di Asia Tenggara. Selain itu, kegiatan ini juga berupaya untuk membangun kemitraan yang lebih kuat untuk membangun solusi guna ulang. 

Berbeda dengan plastik sekali pakai, guna ulang adalah sistem yang sengaja merancang produk dan kemasan untuk beberapa siklus hidup. Lebih daripada itu, guna ulang menawarkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari konsumsi kita. Dihadiri oleh pemerintah, organisasi masyarakat sipil, pelaku usaha, serta lembaga dan pemangku kepentingan terkait lainnya, konferensi ini membahas bagaimana penggunaan kembali dapat ditonjolkan sebagai solusi global ramah emisi untuk mengatasi permasalahan sampah global.

Hal tersebut sejalan dengan Froilan Grate selaku GAIA Asia Pacific Regional Coordinator. “Why reuse? Reuse systems are accessible, affordable, and make people’s lives easier. Though the transitioning from single use plastics (SUPs) takes time, the transition process should be clear, just, and grounded in shared principles, cross-sector collaboration, and place-based solutions. We know that working on a full reuse systems that would have the impact to be able to address the scale of the plastic pollution crisis is still very much a work in progress – it is worth celebrating the amazing work that’s already happening here in Indonesia.”

Hal serupa juga disampaikan oleh Tiza Mafira selaku Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia Dengan guna ulang, kita bisa menghasilkan emisi jauh lebih rendah karena mengurangi produksi plastik dari bahan mentah maupun daur ulang, sehingga tidak ada limbah di pembuangan akhir. Jika dilakukan standarisasi, guna ulang diklaim dapat mengurangi emisi gas rumah kaca untuk kemasan konsumen mencapai 80 persen.”

Untuk mendukung semakin matangnya sistem guna ulang, dibutuhkan dukungan yang lebih besar lagi di tiap kota, bahkan dalam skala dukungan negara. Oleh karena itu, melalui momentum Reuse Conference 2024 di Jakarta, Dietplastik Indonesia dan GAIA Asia Pacific melakukan soft launching Asia Reuse Consortium atau Konsorsium Guna Ulang Asia. 

Konsorsium yang beranggotakan pendiri awal dari Indonesia, Filipina, dan Vietnam ini merupakan langkah awal dalam menjangkau para pionir gerakan penggunaan kembali di Asia dan menjadikan solusi penggunaan kembali dapat diadopsi secara lebih luas. Hal ini sejalan dengan semangat yang diungkapkan oleh Break Free From Plastic (BFFP), sebuah gerakan global untuk menciptakan masa depan tanpa polusi plastik. “We must make the moment last, but this is not a moment. This is a movement. As such, we do not only have CSOs, we have local governments and business players, and we believe that the Consortium is really important for the region. Indonesia, along with other Asian countries, is leading the way and with that, the reuse revolution is bound to happen. Jelas Faye V Ferrer, BFFP South East Asia Network Organizer. 

Harapannya, tidak hanya Indonesia yang dapat menjadi penggerak gerakan ini, namun dapat menggaet lebih banyak lagi negara – negara di Asia berkomitmen untuk bergabung dalam Asia Reuse Consortium ini. Sehingga gerakan guna ulang dapat diangkat menjadi solusi yang diutamakan untuk menjadi solusi dari polusi plastik sekali pakai.

 

Tentang Dietplastik Indonesia

Dietplastik Indonesia (dh. Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik) merupakan organisasi nirlaba yang berfokus pada advokasi kebijakan pengurangan sampah plastik sekali pakai di Indonesia. Dietplastik Indonesia berhasil mendorong lebih dari 100 daerah untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai setelah menginisiasi uji coba “Kantong Plastik Tidak Gratis” pada tahun 2016 bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dietplastik Indonesia bekerjasama dengan para pemangku kepentingan seperti pemerintah, pelaku usaha, dan kelompok masyarakat dalam menjalankan upaya pengurangan sampah yang solutif dan berdampak. Program unggulan yang dilakukan Dietplastik Indonesia terkait pengurangan sampah antara lain Pasar Bebas Plastik dan Gerakan Guna Ulang Jakarta. Berbagai penghargaan diperoleh Dietplastik Indonesia atas apa yang telah dilakukan dan diliput dalam dua film dokumenter, yaitu The Story of Plastic (2019) yang telah memenangkan Emmy Awards dan Pulau Plastik (2021).

E-mail: contact@plasticdiet.id

Kontak Media: Renata Vania +628112441901

 

Tentang GAIA Asia Pacific

GAIA is a network of grassroots groups as well as national and regional alliances representing more than 1000 organizations from 92 countries. With our work we aim to catalyze a global shift towards environmental justice by strengthening grassroots social movements that advance solutions to waste and pollution. We envision a just, Zero Waste world built on respect for ecological limits and community rights, where people are free from the burden of toxic pollution, and resources are sustainably conserved, not burned or dumped. www.no-burn.org

Media contact: Sonia G. Astudillo, Senior Communications Officer | +63 9175969286 | sonia@no-burn.org

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).