Jakarta – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo) akan mengevaluasi penggunaan tas plastik berbayar 3 bulan lagi. Peritel berharap gaya belanja konsumen kembali ke era nenek, bawa tas belanja sendiri.
“Ini masih sosialisasi. Kami akan evaluasi 3 bulan ke depan, seperti apa respons masyarakat 3 bulan ini,” tutur Sekjen Aperindo Solihin ketika berbincang dengan detikcom, Minggu (21/2/2016).
Aperindo meneken kesepakatan dengan Kementerian Lingkungan Hidup, karena mendukung tujuan pemerintah yang hendak bebas sampah pada tahun 2020. Sedangkan harga Rp 200, imbuh Solihin, bukan bertujuan mencari untung karena harga itu tidak di atas harga produksi.
“Tujuannya supaya konsumen membawa kantong sendiri, seperti masa nenek-nenek kita ke pasar dulu, kan pasti bawa tas, itu tujuan utamanya,” jelas dia.
Sementara General Manager CSR & Corporate Communication PT Hero Group Indonesia, Natalia Lusnita, pihaknya terus mengedukasi konsumen mengenai tas plastik berbayar dan agar membawa tas belanja sendiri.
“Kami memasang beberapa material komunikasi di toko-toko untuk mensosialisasikan bahwa kantong plastik sekarang tidak gratis lagi. Tapi untuk diketahui bahwa seminggu sebelum kebijakan ini dijalankan, untuk merayakan Hari Peduli Sampah yang jatuh pada hari ini, dari CSR Hero group sudah membuat program mengajak konsumen untuk Pengurangan Sampah Plastik,” jelas Natalia.
Kampanye ini dilakukan melalui lomba foto dan didengungkan di media promosi flyer, poster hingga media sosial.
“Dan untuk hari pertama dijalankan plastik berbayar ini sampai sekarang kami belum menerima keluhan dari konsumen. Saya rasa sepertinya konsumen kita juga cerdas-cerdas dan peduli pada lingkungan dan bumi kita. Harapannya mudah-mudahan semua bisa terus begini dan membantu pencapaian Indonesia bebas sampah 2020,” tandas Natalia.
(nwk/kha)
Artikel di atas dapat dibaca di sini