,

Kurangi Limbah, Pelaku Usaha Ritel Dukung Kantong Plastik Berbayar

JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mande menyatakan, para pelaku usaha ritel sangat mendukung uji coba penggunaan kantong plastik berbayar tersebut hingga Juni 2016 Dia menyebutkan, jumlah ritel modern di Indonesia mencapai 35 ribu ritel.

Dari jumlah itu, anggota tetap Aprindo lebih dari 70 ribu peritel. Sekitar 12 ribu–13 ribu merupakan basis toko modern berkonsep waralaba, seperti Alfamart dan Indomaret.

”Untuk uji coba ini, kita terapkan untuk ritel modern yang paling siap maksimal. Jadi, 35 ribu gerai itu belum bisa jalan semua,” terang Roy dilansir Harian Jawa Pos, Senin (22/2).

Begitu pula jumlah kota yang akan mengimplementasikan kebijakan pemerintah itu. Dari rencana 22 kota, diakui Roy, baru 17 kota yang akan memulai uji coba tersebut. Kota-kota itu tersebar sampai ke Indonesia Timur.

“Tidak semua kota kelihatannya siap. Jadi, baru bisa sebagian dari 22 kota. Ya, sekitar 12 – 17 kota yang mulai uji coba,” kata Roy.

Adapun tujuan pengenaan biaya plastik tidak untuk membebani masyarakat mengeluarkan uang lebih dalam membeli plastik, tetapi untuk mengurangi limbah kantong plastik.

Roy mengatakan, satu kantong plastik dihargai Rp 200. Harga tersebut dinilai masih terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat.

“Kenapa Rp 200? Biar terjangkau dulu lah. Masyarakat tidak terasa dengan harga ini dan bisa diterima semua kalangan serta lapisan masyarakat,” tegas dia.

Dia berharap uji coba sekaligus sosialisasi itu dapat diterima masyarakat. Namun, apabila kebijakan kantong plastik berbayar belum teredukasi dengan baik, Roy meminta kepada pemerintah agar pelaksanaan aturan tersebut dapat mundur hingga akhir tahun ini.

”Kalau belum teredukasi dengan baik karena masih ada polemik di masyarakat, sekiranya memungkinkan, peraturan menteri ini jangan langsung dijalankan. Tapi, dimundurkan sampai akhir tahun,” ujar Roy.

Untuk diketahui, jika belanja di minimarket, supermarket, dan hypermarket, kini Anda tidak bisa minta kantong plastik (tas kresek) dengan gratis. Mulai kemarin, 21 Februari, pemerintah melaksanakan uji coba wajib bayar Rp 200 per kantong plastik di 22 kota dan 1 provinsi.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebutkan, uji coba itu akan berlaku sampai enam bulan dengan evaluasi berkala tiga bulan sekali.

“Jika program ini berhasil, sistem kantong plastik berbayar akan diatur dalam regulasi peraturan menteri,” ujar Siti Nurbaya saat menghadiri acara Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di kawasan Bundaran HI Jakarta seperti dilansir Jawa Pos, Senin (22/2).

Tentang kesiapan daerah-daerah, Siti menyatakan, plastik berbayar sudah diuji coba oleh 22 kota, seperti Jakarta, Bandung, Balikpapan, Makassar, dan Surabaya. ”Sistemnya diatur oleh pemerintah provinsi sampai tingkat kota,” terangnya.(lus/mia/wir/c6/kim/fri/jpnn)

Artikel di atas dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).