,

Impor Plastik Turun Efek Kebijakan Plastik Berbayar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kebijakan penerapan kantong plastik berbayar menurunkan impor plastik. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penurunan nilai impor plastik pada April 2016 turun 1,9 persen atau Rp 11,03 juta dolar AS menjadi Rp 570,4 juta dolar AS terhadap Maret 2016.

Deputi Bidang Distribusi Statistik dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengatakan impor plastik dari sisi volume turun dari 15.610 ton menjadi 340.552 ton.

“Ini dampak dari kebijakan plastik berbayar,” kata Sasmito dalam paparannya, Senin (16/5).

Sasmito mengatakan para produsen mengantisipasi dengan cepat setelah diterapkannya kebijakan plastik berbayar sejak Februari 2016 sehingga produksi plastik juga dikurangi karena turunnya permintaan dari masyarakat.

“Produksi berkurang sehingga bahan baku dari impor juga banyak berkurang,” ucap Sasmito.

Menurut Sasmito, impor plastik seharusnya bisa meningkat apabila para produsen bisa mengalihkan jenis produksinya ke barang lain. “Misalnya mainan anak-anak dan sejenisnya,” kata dia.

 

Artikel di atas dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).