,

Hari Bumi, Adidas Larang Semua Tokonya Sediakan Tas Plastik

TEMPO.CO, Jakarta – Adidas Group menyetop penggunaan kantong belanja plastik di setiap toko ritelnya di seluruh dunia per 22 April. Khusus untuk jaringan di Russia dan Kazakhstan, pemberlakuannya baru akan dilakukan per Juni 2016.

Rolan Auschel, eksekutif global sales Adidas Group, menjelaskan keputusan tersebut dibuat bertepatan dengan perayaan Hari Bumi. Bersamaan dengan itu, seluruh penggunaan kantong plastik di ritel Adidas akan digantikan dengan kertas.

“Selain itu, hampir setahun terakhir Adidas sudah bekerjasama dengan banyak mitra untuk membuat sebagian besar toko ritel kami sepakat untuk memulai penggunaan kantong belanja kertas per akhir Juni 2016,” katanya dalam siaran pers, Senin (25 April 2016).

Setiap tahunnya, klaim Rolan, Adidas Group akan mengeliminasi kurang lebih 70 juta kantong belanja plastik di lebih dari 14.0000 toko ritelnya di seluruh dunia. Itu setara dengan 3 juta kantong belanja plastik di Amerika Serikat dan 2 juta di Jerman.

“Memberhentikan penggunaan kantong belanja plastik merupakan bagian dari usaha kami yang lebih besar lagi untuk terus meningkatkan penggunaan material yang lebih ramah lingkungan dalam produksi, produk, dan toko kami,” katanya.

Hal ini mengingat Adidas baru saja mengumumkan strategi ramah lingkungan 2020 dengan tajuk Sport Needs a Space. Inisiatif untuk memberhentikan penggunaan kantong belanja plastik ini dimulai sejak tahun lalu, ketikaAdidas mengumumkan kemitraannya dengan Parley for The Oceans.

 

Artikel di atas dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).