Tahun 2015 ini adalah tahun yang sangat istimewa bagi Konperensi Asia Afrika (KAA). Pasalnya, tahun 2015 bertepatan dengan ulang tahun 60 tahun KAA. Berbagai kegiatan dirancang dengan baik di Jakarta dan Bandung. Namun, karena KAA berpusat di Bandung, jadi kegiatan selebrasi, pameran dan pawai kebudayaan diselenggarakan di Kota Bandung.
Tidak kalah ketinggalan, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) turut memeriahkan euphoria ulang tahun KAA. Sama seperti pada tahun sebelumnya, GIDKP dan relawan mengadakan aksi #RampokPlastik. Sedikit berbeda, tahun ini kami juga menggalang petisi #pay4plastic dan #DietKantongPlastik. Beberapa komunitas turut bergabung bersama untuk menukar tas pakai ulang dengan kantong plastik yang dibawa oleh para pengunjung. Diantaranya IAAS Unpad dan 122 siswa-siswi dari SMP N 18 Bandung.
Kegiatan #RampokPlastik diadakan pada Hari Minggu, 26 April 2015 di 5 tempat. Yaitu, Tegallega, Jalan Braga Pendek, Alun-Alun Kota Bandung, Pelataran Gedung merdeka dan Jalan Cikapundung. Untuk Tegallega, kegiatan digerakkan oleh siswa-siswi dari SMP N 18 Bandung. Keempat tempat lainnya dijalankan oleh relawan GIDKP dan IAAS Unpad. Sebanyak 500 kantong plastik berhasil ‘dirampok’ dan ditukar dengan tas pakai ulang KAA. Plastik-plastik tersebut nantinya akan didaur ulang kembali oleh GIDKP.
Para pengunjung yang membawa kantong plastik dan sudah ditukar juga diwajibkan untuk menandatangani petisi #pay4plastic dan #DietKantongPlastik. Target kami adalah 200 tanda tangan dan ternyata kami melampaui target. Sebanyak 638 tanda tangan petisi berhasil kami kumpulkan. Seluruh relawan bekerja dengan sangat keras di tengah terik sinar matahari dan keramaian masyarakat Kota Bandung yang ingin menjadi saksi perhelatan 60 tahun Konperensi Asia Afrika.
Perjuangan yang patut diberikan apresiasi kepada seluruh relawan #RampokPlastik 60 tahun Konperensi Asia Afrika 2015. Semangat yang begitu besar dan menggebu menjadi cermin semangat Solidaritas Asia Afrika. Kami ingin berkontribusi untuk Kota Bandung agar menjadi smart city dengan aksi sederhana namun bermakna. Momentum ini dapat menjadi refleksi diri bahwa perjuangan Asia Afrika pada tahun 1955 harus terus digalakkan dengan berbagai cara dengan kreativitas ide sesuai dengan bidang masing-masing untuk mengentaskan masalah sosial-lingkungan khususnya untuk relawan GIDKP yang sangat berharga dan terus bekerja cerdas mengampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik. (Adisa Soedarso)