,

Aprindo Protes Mahalnya Harga Kantong Plastik Ritel Jakarta

24 Februari 2016

Jakarta, CNN Indonesia — Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (APRINDO) meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk tidak melakukan intervensi terhadap ketentuan harga kantong plastik berbayar.

Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta mengatakan ketentuan harga kantong plastik berbayar sudah ditetapkan dalam Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 1230/PSLB3-PS/2016 tentang harga dan mekanisme penerapan kantong plastik berbayar.

Tutum menyebutkan dalam surat yang diterbitkan 17 Februari itu disebutkan selama tiga bulan masa uji coba harga kantong plastik ditetapkan sebesar Rp200 per kantong. Namun tiba-tiba muncul angka yang berbeda yang dilontarkan oleh sejumlah Pemda yang meminta harga yang lebih tinggi.

“Dari pembicaraan itu diputuskan surat edaran 17 Februari 2016 dari KLHK. Tetapi pada 21 Februari, tiba-tiba muncul angka yang berbeda dari surat edaran,” ujar Tutum dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (24/2).

Pernyataan Tutum merujuk pada pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang menginginkan harga kantong plastik berbayar di Jakarta ditetapkan menjadi Rp5 ribu per kantong.

Akibat kesimpangsiuran tersebut, Aprindo mengaku banyak mendapat protes dari konsumen yang berbelanja. Pasalnya, menurut dia, banyak konsumen yang merasa dirugikan akibat harus membayar kantong plastik lebih mahal.

“Kami jadi dianggap meraup untung, padahal selama ini tidak. Kami tidak mau implementasi kantong plastik berbayar itu melanggar hak konsumen. Yang selama ini jadi hak konsumen, sekarang bukan jadi hak mereka. Tapi kewajiban mereka untuk jaga lingkungan dengan tidak dapatkan kantong plastik itu,” jelas Tutum.

Oleh sebab itu, selama masa uji coba, Tutum meminta Pemda tetap memberlakukan ketentuan harga kantong plastik sebesar Rp200 per kantong. Upaya ini dianggap secara perlahan menumbuhkan kesadaran konsumen untuk tidak lagi menggunakan kantong plastik pada saat berbelanja.

“Kami sangat mendukung dari pengurangan kantong plastik, kalau soal bayarnya urusan sekian. Kita khawatir akan kerusakan lingkungan akibat kantong plastik. Karena selama ini sebagian kantong plastik yang beredar adalah dari ritel modern,” katanya. (gen)

 

Artikel di atas dapat dibaca di CNN Indonesia

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).