,

Ahok Ikut Aturan Plastik Berbayar Rp 200, Bukan Rp 5.000

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan mengikuti aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait kantong plastik berbayar senilai Rp 200.

“Putusannya Rp 200, ya harus kita ikuti. Mau bilang apa? Itu kan putusan,” kata Basuki di Balai Kota, Senin (22/2/2016).

Meski demikian, Basuki tak menjawab ketika ditanya apakah ia ingin mengubah aturan melalui peraturan gubernur (pergub).

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayatberencana meningkatkan harga kantong plastik menjadi Rp 5.000 untuk ritel modern, sementara untuk pasar tradisional, harga kantong plastik saat berbelanja Rp 500.

Adapun aturan terkait kantong plastik untuk belanja itu tercantum dalam Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor S.1230/PSLB3-PS /2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar.

Di dalam aturan itu, disepakati kantong plastik berbayar Rp 200 sudah termasuk pajak pertambahan nilai (PPN). Aturan itu akan diuji coba selama enam bulan.

Penulis : Kurnia Sari Aziza
Editor : Ana Shofiana Syatiri

Artikel di atas dapat dibaca di sini

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).