DKP – Mengubah suatu kebiasaan memang tidak mudah. Sama halnya untuk mengubah perilaku kita yang selalu menggunakan kantong plastik saat berbelanja. Sedari masa kanak-kanak, dan secara turun-temurun, kita diajarkan untuk menggunakan kantong plastik untuk membawa barang-barang yang kita beli. Dengan alasan apapun, kita selalu membutuhkan kantong plastik tersebut. Namun, pernahkah kalian berpikir bahwa sebenarnya kita tidak begitu membutuhkan kantong plastik tersebut? Kalau dipikir-pikir dan kita telusuri kemana perginya kantong plastik yang kita dapatkan secara gratis tersebut, kita akan menyadari bahwa kantong plastik tersebut nyatanya hanya sekali pakai dan setelahnya dibuang begitu saja. Kantong plastik yang dibuang begitu saja akan membebani kemampuan alam untuk mengurainya. Kantong plastik secara alami akan terurai selama ratusan bahkan ribuan tahun. Bisa kita bayangkan, kantong plastik pertama diperkenalkan pada tahun 1970an dan hingga saat ini belum ada kantong plastik yang berhasil terurai oleh alam.
Perlu diakui bahwa kita memang membutuhkan tempat yang bisa dipakai untuk membawa barang-barang yang kita beli. Namun, kantong plastik bukanlah solusi yang bijak. Sebelum kantong plastik dikenalkan, masyarakat menggunakan kantong yang terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam, misalnya saja tas yang terbuat dari anyaman bambu. Sekarang, kita bisa memilih bahan-bahan lain yang juga ramah lingkungan untuk digunakan pada saat berbelanja, misalnya yang terbuat dari kain. Sudah banyak supermarket atau toko lainnya yang menyediakan tas dari kain yang bisa dipakai ulang dan tentunya kita harus membelinya, mereka tidak menyediakan itu secara gratis.
Pilihan lain adalah membuat sendiri tas pengganti kantong plastik. Bagaimana caranya? Sangat mudah sekali dan hanya menggunakan barang yang berada dekat sekali dengan kita. Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB) di Bandung pada saat syukuran ulang tahun ke-20 bulan Juni lalu mengajak tamu undangan untuk membuat tas pakai ulang dari kaos/T-Shirt yang sudah tidak digunakan lagi. Hal ini juga dilakukan oleh Komunitas Kreasi Daur Ulang (Si Dalang) di Jakarta yang ternyata mempunyai program workshop rutin dengan melakukan hal yang sama. Ternyata dengan mengasah kreativitas kita dengan barang-barang di sekitar kita, kita bisa memanfaatkan barang yang sudah tidak dipakai untuk mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Selain menggunakan ulang barang-barang yang sudah tak terpakai, kita juga secara tidak langsung menghemat bahan baku yang berpotensi untuk menjadi kantong plastik nantinya. Konsistensi dalam bergaya hidup ramah lingkungan memang dibutuhkan untuk benar-benar menjaga keseimbangan alam.
Seperti yang dikutip di akun Twitter Si Dalang (@SiDalangID), membuat tas pakai ulang dari kaos bekas hanya membutuhkan kaos bekas itu sendiri, gunting, dan sedikit keterampilan. Kita hanya perlu menggunting bagian leher dan tangan untuk membentuknya menyerupai kantong plastik dan mengikat bagian bawah untuk menjadikannya alas. Selamat mencoba!
-RN-