Jakarta, 12 Agustus 2024. Setelah meluncurkan program Gerakan Guna Ulang Jakarta di tahun 2022, Dietplastik Indonesia terus melakukan upaya untuk dapat mengarusutamakan guna ulang atau reuse sebagai solusi pengganti plastik sekali pakai. Hal ini juga sejalan dalam implementasi Peraturan Menteri LHK No.P75/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen yang menyebutkan adanya upaya pemanfaatan kembali, yang dalam hal ini sejalan dengan guna ulang, sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah.
Peraturan ini pun menyasar pada produsen atau manufaktur yang didorong untuk berpartisipasi aktif dalam mengurangi limbah kemasan produknya sehingga dapat memenuhi target pemerintah untuk melarang beberapa jenis plastik sekali pakai pada tahun 2030. Untuk mendukung ambisi tersebut, Dietplastik Indonesia menyelenggarakan Reuse Tour di Jakarta, yang mana dalam acara ini dilakukan pertemuan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan manufaktur, dan pelaku bisnis guna ulang. Dalam acara Reuse Tour ini pula dilakukan berbagi pengalaman dan memberikan pengetahuan guna menciptakan dampak yang lebih besar melalui advokasi dan penerapan sistem guna ulang di Indonesia.
“Tujuan Dietplastik Indonesia menyelenggarakan Reuse Tour ini untuk mengenalkan konsep guna ulang atau reuse, dimana di dalamnya terdapat banyak sekali elemen yang mendukung. Mulai dari bentuk reuse dengan refill dan return, lalu aspek-aspek seperti fasilitas pencucian, standard kebersihan, dan masih banyak lagi aspek yang memerlukan koordinasi dan kolaborasi lintas sektor. Maka dari itu, Reuse Tour ini dilakukan sebagai perkenalan dan pengenalan lebih lanjut tentang sistem guna ulang. Kami juga sedang mencoba membangun kemitraan yang lebih kuat untuk mendorong solusi guna ulang itu tidak hanya Indonesia, tapi juga Asia.” – Ujar Tiza Mafira selaku Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia.
Dalam kegiatan Reuse Tour ini, dilakukan kunjungan ke tempat pengoperasian bisnis Kecipir, salah satu pelaku bisnis guna ulang yang fokus pada produk pangan sehat di area Sentul, Jawa Barat, dan juga kunjungan ke Alner, start-up yang menyediakan produk kebutuhan sehari-hari dalam kemasan guna ulang. Reuse Tour kali ini diikuti oleh perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jakarta, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Jakarta, dan para stakeholder lainnya.
“Melalui Reuse Tour ini tentunya kami mendapatkan banyak masukan yang bisa kami terapkan dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif, misalnya kami bisa mendorong tempat-tempat wisata untuk mulai bisa mewujudkan sistem guna ulang dengan menggunakan protokol guna ulang di kawasan-kawasan pariwisata.” ujar Ibu Undhan Sevisari, perwakilan Kementerian Pariwasata dan Ekonomi Kreatif.
Reuse Tour ini juga memberikan kesempatan untuk melihat langsung elemen penting dari bisnis guna ulang, yaitu proses pengumpulan, pencucian kemasan, dan pengisian kembali. Tiga proses yang menjadi elemen penting dalam bisnis guna ulang, diperoleh dari kunjungan peserta ke Kecipir dan Alner, yang juga merupakan anggota Reuse Special Interest Group – sebuah gabungan berbagai organisasi yang mendorong terbentuk dan dijalankannya sistem guna ulang yang menyeluruh di Indonesia.
“Senang sekali rasanya melihat bertambahnya pihak-pihak yang mau belajar dan mendukung upaya guna ulang dalam rangka mengurangi sampah plastik sekali pakai yang susah untuk dikelola. Saya harap setelah kita mengikuti Reuse Tour ini, rencana Provinsi Jakarta untuk bisa melarang beberapa jenis plastik sekali pakai dengan sistem guna ulang ini menjadi lebih siap lagi untuk bisa disusun aturannya dan dapat dijalankan.” Ujar Pak Adib Awaludin selaku Kepala Seksi Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jakarta.