Tips Kurangi Sampah Sachet

Sachet merupakan bahan kemasan multilayer yang banyak sekali digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pembungkus makanan dan minuman instan, produk pembersih rumah tangga, hingga personal care. Penggunaannya yang sangat praktis membuat masyarakat lebih memilih untuk menggunakan kemasan sachet sekali pakai. Padahal, dibalik penggunaannya yang sangat praktis tersebut, terdapat ancaman terhadap lingkungan yang dihasilkan oleh sampah sachet.

Menurut Ikatan Pemulung Indonesia, sampah sachet tidak memiliki nilai harga yang layak sehingga banyak pemulung yang enggan untuk mengelola sampah sachet. Tentu saja hal ini menjadi ancaman besar bagi lingkungan kita. Oleh karena itu, tidak ada waktu lagi untuk kita berfikir, karena sekarang sudah saatnya kita bergerak untuk berhenti menggunakan kemasan sachet dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut tips-tips yang bisa Sobat DKP lakukan untuk mengurangi penggunaan sachet sekali pakai yang sangat buruk bagi lingkungan.

1. Membuat bahan keperluan sehari-hari dengan yang alami

Sumber: Okezone.com

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita menggunakan produk yang dibungkus menggunakan kemasan sachet. Lalu, bagaimana agar kita tidak bergantung dengan penggunaan sachet tersebut? Kita bisa mulai untuk mengurangi penggunaan kemasan sachet dengan cara membuat bahan kebutuhan sehari-hari sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan yang alami. Misalnya, kita bisa mengganti penggunaan bumbu masak instan kemasan dengan bumbu dapur alami yang bisa kita dapatkan di pasar tradisional atau bahkan dari kebun kita sendiri. Selain lebih ramah lingkungan, hal ini juga tentunya baik untuk kesehatan dan lebih ekonomis. Di era industri 4.0 ini, kita bisa menemukan banyak cara untuk membuat bahan kebutuhan sehari-hari di internet loh.

2.Belanja dengan kemasan besar

Sumber: Carousell

Jika tidak ada alternatif bungkus selain plastik pada produk yang biasa kita gunakan, belilah produk tersebut dengan ukuran yang besar. Dengan demikian, kita tidak menjadi penyumbang sampah sachet lebih banyak lagi ke lingkungan. Selain itu, dengan kita menggunakan kemasan yang besar, kita juga bisa menghemat pengeluaranmu.

3. Belanja di toko curah

Sumber: Aliansi Zerowaste Indonesia

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup ramah lingkungan, toko-toko yang menerapkan konsep bebas sampah pun mulai bermunculan. Toko ramah lingkungan menawarkan produk keperluan sehari-hari secara curah sehingga pembeli hanya bisa membeli produk tersebut dengan wadah yang mereka bawa sendiri. Selain bisa merasakan pengalaman untuk berbelanja secara curah, toko curah juga mengingatkan kita pada zaman dahulu sebelum plastik sekali pakai muncul sebagai wadah untuk belanja yang sebenarnya tidak baik untuk lingkungan kita. Kini, toko curah juga sudah mulai tersebar di beberapa kota di Indonesia loh.

4. Memanfaatkan kembali sampah sachet yang sudah ada untuk membuat kerajinan tangan

Jika dibuang langsung ke tempat sampah dan tidak dikelola dengan baik, kemasan sachet tentunya dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, kita perlu memilah sampah tersebut dan mencoba untuk mendaur ulang sampah tersebut. Sampah kemasan sachet dapat didaur menjadi benda kerajinan yang memiliki nilai ekonomis. Jika tidak punya waktu untuk mendaur ulang sampah tersebut, kita dapat menyerahkan kemasan plastik sachet tersebut kepada pihak pendaur ulang sampah sehingga dapat dikelola dengan baik.

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).