Tetap Minim Sampah Saat Berbuka Puasa? Bisa Banget, Kok!

Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Muslim yang ditandai dengan ibadah puasa selama sebulan penuh dan ditutup dengan menyambut hari kemenangan di Hari Raya Idul Fitri. Salah satu momen yang menjadi euforia yang tak pernah ketinggalan saat Ramadan tiba ialah momen berbuka puasa.

Berbuka puasa merupakan momen yang sangat dinanti-nanti saat Ramadan tiba. Menyenangkan sekali rasanya ketika kita bisa berbuka puasa bersama orang-orang terkasih serta orang terdekat. Ya! Memang momen berbuka puasa sering diidentikan dengan momen penuh keceriaan dan kebersamaan,

Namun, tanpa disadari, dibalik momen kebersamaan tersebut kita sering merusak bumi dengan perilaku yang  kurang ramah lingkungan. Tak sedikit dari kita yang suka menyisakan makanan saat berbuka, masih menggunakan alat makan sekali pakai, masih menggunakan wadah makan dan minum sekali pakai, hingga membuang sampah sembarangan di tempat umum.

Untuk menyiasati perilaku-perilaku tersebut, GIDKP punya beberapa tips untuk berpuasa minim plastik nih, Sobat DKP. Mau tau bagaimana tipsnya? Yuk simak beberapa ulasan dibawah ini!

1. Berbuka Puasa Secukupnya

Saat berbuka puasa, kita sering kali terbawa hawa nafsu untuk segera menyantap makanan yang sudah dihidangkan di meja makan. Tanpa pikir panjang, seringkali kita juga mengambil makanan dalam porsi yang cukup banyak yang mengakibatkan kekenyangan dan membuat makanan terbuang sia-sia. Sayang sekali bukan?

Oleh karena itu, usahakan untuk selalu berbuka dengan makanan dan minuman secukupnya saja. Dengan demikian, kita juga bisa menjaga pencernaan kita selama menjalankan ibadah puasa loh.

2. Hindari Penggunaan Alat Makan Sekali Pakai

“Bukber” atau buka bersama rasanya menjadi tradisi yang tidak terlewatkan saat Ramadan tiba. Melihat dari segi praktisnya, tak jarang kita menggunakan alat makan sekali pakai seperti sendok, garpu dan gelas plastik, serta piring kertas sekali pakai. Walaupun terdengar sangat mudah dan praktis, penggunaan alat makan sekali pakai itu dapat menyebabkan timbulan sampah menjadi meningkat loh. Terlebih di masa pandemi ini mungkin banyak orang yang lebih memilih untuk mengadakan buka bersama di rumah dan memesan makanan melalui ojek online.

Untuk menghindarinya, kita bisa gunakan alat makan yang sudah tersedia di rumah. Selain tidak menimbulkan sampah, kita juga bisa menghemat pengeluaran untuk membeli alat makan sekali pakai. Lebih ramah lingkungan dan ramah di kantong, bukan?

3. Membuat Sendiri Makanan dan Minuman Untuk Berbuka

Membuat makanan dan minuman sendiri untuk berbuka puasa memang terdengar sangat merepotkan, namun makanan dan minuman yang dibuat sendiri lebih menyehatkan dong. Selain itu juga bisa memberikan pesan yang sangat berharga ketika kamu membuat nya bersama dengan orang terkasih. Membuat makanan dan minuman sendiri juga lebih sedikit menghasilkan sampah dibandingkan kita harus membeli makanan instan yang harus dibungkus dengan kemasan plastik. Akan tetapi perlu diingat, saat membeli bahan makanan untuk masak hidangan buka puasa juga lupa untuk tetap menggunakan kantong belanja dan wadah makanan yang diperlukan ya! Biarpun membuat sendiri lebih sehat dan berkesan, jangan lupa untuk membuat secukupnya yaa, Sobat DKP!

4. Bawa Alat Makan Sendiri

Jika terpaksa harus berbuka puasa di luar rumah, jangan lupa untuk membawa alat makanmu sendiri ya! Selain agar tidak menghasilkan sampah plastik yang berasal dari alat makan plastik, membawa alat makan guna ulang sendiri pun juga bisa menjaga higienitas, loh. Sebisa mungkin juga untuk menghindari pembungkus makanan yang menggunakan plastik sekali pakai.

Nah, mudah banget bukan, Sobat DKP untuk minim sampah saat Ramadan? Yuk sama-sama jadikan bulan suci ini menjadi refleksi kita untuk membebaskan bumi dari sampah!

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).