Protokol Guna Ulang Untuk Mewujudkan Ramadan Ramah Lingkungan

Bulan Ramadan merupakan waktu untuk umat Muslim merenung agar fokus kembali terhadap spiritual dan perbaikan diri. Ramadan juga merupakan kesempatan untuk mengevaluasi kembali cara umat Muslim menjalani hidup dan memikirkan kebiasaan buruk yang ingin ditnggalkan serta menyambut kebiasaan baru yang ingin diterapkan. 

Namum sayangnya, Ramadan telah menjadi bulan pemborosan bagi sebagian umat Muslim. Timbulan sampah di bulan Ramadhan justru tercatat naik 20%, pada saat Ramadan tahun 2024 timbulan samaph meningkat, dengan komposisi terbesar adalah sampah makanan. Sampah kemasan plastik dari pembungkus makanan atau minuman juga berkontribusi untuk menambah jumlah timbulan sampah selama Ramadan. Tanpa disadari dalam ikhtiar beribadah selama bulan Ramadan, kita tanpa sengaja menimbulkan sampah berlebih dalam makanan, air, tenaga bahkan waktu. Padahal, Allah telah memerintahkan umatnya untuk tidak berlebih-lebihan. “makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Quran 7:31).

Oleh karena itu, Dietplastik Indonesia menyusun petunjuk praktis yaitu “Protokol Guna Ulang Untuk Mewujudkan Ramadan Ramah Lingkungan” yang bertujuan supaya umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan dapat mencegah timbulan sampah, dan dapat mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai. 

Unduh panduannya di sini

 

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).