,

Lomba Masak dan Belanja Bebas Plastik Bersama Masyarakat Cihapit

Bandung (30 Desember 2021). Dalam rangka mengkampanyekan Pasar Bebas Plastik dan Ramah Lingkungan di Kota Bandung, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) bersama Pemerintah Kota Bandung dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Juara menggelar kegiatan bertajuk Lomba Masak dan Belanja Bebas Plastik pada tanggal 30 Desember 2021 bertempat di Kantor Kelurahan Cihapit, Kota Bandung.

Kegiatan Lomba Masak dan Belanja Bebas Plastik ini merupakan rangkaian kegiatan dari uji coba Program Pasar Bebas Plastik kepada masyarakat di sekitar area Pasar Cihapit. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen, mulai dari pemerintah, pengelola pasar, public figure, dan masyarakat di sekitar Pasar Cihapit. 

Peserta lomba terbagi menjadi lima kelompok, dimana masing-masing kelompok diminta untuk berbelanja berbagai macam bahan makanan di Pasar Cihapit tanpa plastik sekali pakai. “Kita harapkan para peserta lomba dapat menyadari bahwa berbelanja tanpa menggunakan plastik sekali pakai itu bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Perlu adanya kesadaran juga yang dilakukan oleh konsumen selain dari pedagang. Tentunya baik konsumen dan pedagang harus kompak dalam mendukung dilaksanakannya pembatasan plastik sekali pakai ini di Pasar Cihapit”, ujar Rahyang Nusantara selaku Koordinator Nasional GIDKP.

Setelah para peserta selesai melakukan kegiatan belanja tanpa plastik sekali pakai di Pasar Cihapit, peserta diminta untuk melakukan kegiatan masak-memasak secara berkelompok dengan menu makanan khas Sunda. “Pelaksanaan kegiatan lomba masak dan belanja bebas plastik bersama dengan lembaga masyarakat di sekitar Pasar Cihapit ini adalah salah satu bentuk dukungan kami terhadap dilakukannya uji coba program Pasar Bebas Plastik di Pasar Cihapit. Dengan begitu, kegiatan ini dapat dijadikan langkah awal kami dalam mensosialisasikan dan mensukseskan dilakukannya program tersebut”, ucap Bu Inda Khoerul Bariah selaku Lurah Cihapit

Tak hanya memiliki antusias terhadap lomba belanja dan memasak tanpa plastik sekali pakai, salah satu peserta lomba juga menyatakan dukungannya terhadap implementasi program Pasar Bebas Plastik ini di Pasar Cihapit, “Ini merupakan pembelajaran baru bagi saya untuk kedepannya agar mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai pada saat berbelanja ke pasar”, ujar Bu Ardini yang berasal dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.

Tak berhenti sampai lomba belanja dan memasak tanpa plastik sekali pakai, Program Pasar Bebas Plastik ini akan terus diimplementasikan hingga bulan Februari 2022. Harapannya, program ini akan terus diimplementasikan di pasar tradisional, dan dapat menciptakan Indonesia bebas plastik sekali pakai.

*******

Tentang Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP).

GIDKP dimulai oleh sekelompok anak muda pada tahun 2010 yang memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia Bebas Dari Sampah Plastik Sekali Pakai melalui advokasi, kerjasama dengan pelaku usaha, dan edukasi. Kami telah berhasil mendorong Jakarta, Bandung, dan Bali untuk menerapkan larangan plastik sekali pakai, khususnya kantong plastik. Kampanye kami ditampilkan dalam film dokumenter dari Indonesia, Pulau Plastik, dan film dokumenter Internasional dan yang telah mendapatkan penghargaan dari News & Docs Emmy Awards Kategori Penulisan Skenario Terbaik, The Story of Plastic.

 

Narahubung:  

Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik

M Lutfi Alby – Staf Advokasi Pasar Bebas Plastik

+62 8788-521-0303

alby@dietkantongplastik.info

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).