Dietplastik Indonesia Meluncurkan Protokol Guna Ulang Pertama di Festival Musik di Bali

Ubud, 4 November 2023. Perumusan solusi bersama atas polusi plastik telah dibicarakan secara global dalam perjanjian internasional polusi plastik atau dikenal dengan Global Plastic Treaty. Dalam diskusi perumusan perjanjian ini, salah satu solusi yang diajukan adalah solusi guna ulang. Merespon dengan agenda tersebut, Dietplastik Indonesia tengah menjalankan #RevolusiReuse sebagai solusi dari polusi plastik, yang saat ini difokuskan pada acara publik dan melibatkan jasa makanan minuman. Untuk mempraktekkan #RevolusiReuse sebagai langkah pencegahan sampah plastik sekali pakai, Dietplastik Indonesia perdana meluncurkan Protokol Guna Ulang (Reuse Protocol) pada sebuah festival musik di Bali, IKLIM Fest. 

Di acara musik ini, terdapat protokol guna ulang yang harus dipatuhi oleh setiap pengunjung dan pengisi acara yang ada dalam area acara. Dimulai dari pengunjung datang ke venue, terdapat pemeriksaan barang bawaan pengunjung yang melihat apakah terdapat plastik sekali pakai atau tidak. Jika ada pengunjung yang membawa plastik sekali pakai, akan diamankan panitia untuk dapat diambil kembali ketika pengunjung akan pulang. Protokol ini juga diterapkan kepada musisi dan kru yang akan mengisi panggung acara, sama halnya dengan tenant makanan dan minuman (F&B). Terdapat 11 tenant F&B yang menggunakan wadah guna ulang untuk menyajikan pesanan makanan dan minuman kepada para pengunjung.

“Festival ini (IKLIM Fest) merupakan festival pertama yang menerapkan protokol guna ulang, sebagai ketentuan penggunaan wadah guna ulang untuk keperluan setiap musisi dan pengunjung yang hadir selama berada di area acara. Langkah ini ditujukan agar lebih dari 1000 orang yang terlibat di dalamnya dapat menikmati festival musik dan tidak menghasilkan sampah plastik sekali pakai. Seperti yang kita tahu bahwa sampah erat kaitannya dengan isu perubahan iklim. Tidak hanya saat sudah menjadi sampah, plastik sudah menyumbangkan emisi sejak dari proses ekstraksi. Pencegahan sampah plastik bisa dilakukan dimana saja, termasuk kegiatan umum seperti festival musik.” ujar Tiza Mafira selaku Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia.

Apresiasi akan penerapan sistem guna ulang pada festival musik ini disampaikan oleh Agus Supriyanto selaku Penyuluh Lingkungan Hidup, Ahli Muda, Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, “Selamat kepada Dietplastik Indonesia yang sudah sukses dalam menyelenggarakan festival dengan protokol guna ulang pertama di Indonesia, yang mana ini semua membuka mata kita bahwa ternyata sistem guna ulang ini sangat mungkin diimplementasikan dalam kegiatan apapun termasuk di festival musik. Saya berharap ini bukan menjadi festival terakhir yang menggunakan sistem guna ulang. Kedepannya, saya berharap banyak pihak yang turut mengimplementasikan hal serupa, pastinya untuk mendukung Indonesia bebas sampah plastik sekali pakai.”, ujar Pak Agus.

Penerapan protokol guna ulang pada festival ini tentunya tidak terlepas dari keterlibatan 3 reuse operator yang terlibat di acara IKLIM Fest, yaitu Allas dan Balikin yang berbasis di Jakarta, serta Taksu yang berbasis di Bali. Para reuse operator melakukan pengawasan untuk memastikan kebersihan dari wadah guna ulang dalam penyajian menu makanan dan minuman. Setelah dipakai, wadah guna ulang yang terpakai akan dikumpulkan untuk dibersihkan sesuai prosedur, dan dipakai kembali oleh tenant F&B. Pengunjung juga diperbolehkan untuk membawa wadah sendiri, sehingga lebih memudahkan mereka menyantap makanan dan minuman sambil menikmati performance dari para musisi di IKLIM Fest.

Dengan penerapan perdana protokol guna ulang ini, Dietplastik Indonesia dapat melakukan pencegahan sampah dari 1200 lebih porsi menu yang disajikan, yang mana mencegah potensi sampah wadah makanan (piring, gelas, dan mangkok) sekali pakai dan alat makan (sendok, garpu, dan sedotan) sekali pakai. Pada acara ini juga, Dietplastik Indonesia menggandeng Rumah Kompos Padangtegal untuk mengolah sampah organik dari para tenant F&B. Melalui festival musik ini, Dietplastik Indonesia membuktikan bahwa pencegahan sampah melalui protokol guna ulang berhasil dilakukan dengan melakukan edukasi yang terintegrasi bersama para pihak yang terlibat dalam satu acara yang dilaksanakan.

 

Koleksi Foto:

Lihat dokumentasi protokol guna ulang pada festival musik di tautan berikut:

https://drive.google.com/drive/folders/1-2ovF_TnLK8z-Chbort6UQBDbSP3XRVs?usp=sharing

Kontak Media:

Renata Vania, Dietplastik Indonesia, +62 811-2441-901

Bagikan

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza has led Diet Plastik Indonesia, and co-founded it, since 2013. She feels grateful that the environmental law knowledge she learned in college can be used to make changes. In her spare time, Tiza enjoys making doll houses out of cardboard for her children and doing water sports. Tiza is an alumna of the Faculty of Law, University of Indonesia (2002) and Harvard Law School (2010).

Tiza Mafira

Executive DirEctor

Tiza memimpin Dietplastik Indonesa, dan turut mendirikannya, sejak 2013. Ia merasa bersyukur ilmu hukum lingkungan yang dipelajarinya ketika kuliah dapat digunakan untuk membuat perubahan. Pada waktu senggang, Tiza senang membuat rumah boneka dari kardus untuk anak-anaknya dan melakukan olahraga air. Tiza adalah alumna Fakultas Hukum Universitas Indonesia (2002) dan Harvard Law School (2010).