Penggunaan wadah plastik makanan dan minuman, khususnya di Provinsi DKI Jakarta, mengalami peningkatan angka konsumsi yang cukup tinggi dikarenakan semakin tingginya tingkat transaksi belanja makanan dan minuman melalui aplikasi dalam jaringan (daring). Akan tetapi, minimnya akses terhadap alternatif sistem guna ulang diyakini menjadi salah satu hambatan terbesar untuk mengadopsi sistem ini.
Karenanya, GIDKP bersama dengan Zero Waste Living Lab by Enviu menginisiasi Gerakan Guna Ulang Jakarta dengan melakukan beberapa intervensi untuk mewujudkan ekosistem guna ulang melalui advokasi dan edukasi yang mempromosikan alternatif gaya hidup guna ulang.
Gerakan ini juga didukung oleh Program the Collaborative Actions for Single-Use Plastic Prevention in Southeast Asia (CAP SEA) yang diimplementasikan oleh Deutsche Gesellchaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH. Beberapa intervensi telah dilakukan untuk mewujudkan ekosistem guna ulang melalui advokasi dan edukasi yang mempromosikan alternatif gaya hidup guna ulang. Salah satu alternatif solusi guna ulang yang ditawarkan pada gerakan ini adalah reuse as a service. Allas sebagai salah satu venture yang tergabung pada Enviu menjalankan usahanya dengan tujuan untuk mengurangi konsumsi wadah plastik sekali pakai untuk makanan dan minuman dengan menggunakan wadah yang dapat digunakan dan dikembalikan (reusable and returnable). Allas bekerjasama dengan beberapa pelaku usaha, seperti restoran dan kafe untuk menciptakan ekosistem guna ulang sebagai layanan (service) kepada konsumen makanan dan minuman daring.
Salah satu kegiatan advokasi pada gerakan ini ialah rancangan rekomendasi kebijakan guna mendorong ekosistem guna ulang, yang mana terdapat beberapa data dari hasil kegiatan studi dan diskusi sebagai bahan pertimbangan rekomendasi kebijakan, khususnya bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.