Makassar, HanTer – Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Peringatan Hari Sampah Nasional 2016 yang diselenggarakan di Celebes Convention Center, Kota Makassar, Sabtu (5/3/2016).
Wapres hadir dengan didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja, seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Koperasi dan UKM AA Gede Ngurah Puspayoga serta Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan pengelolaan sampah menjadi solusi yang tepat untuk kondisi meningkatnya sampah hingga mencapai 64 juta ton di 2015.
Sebanyak 11 persen dari total sampah tersebut, lanjut Siti Nurbaya, disumbang oleh penggunaan plastik.
“Jika sampah tidak dikelola dengan baik dan benar, maka itu tidak menimbulkan manfaat melainkan bisa menjadi bencana bagi kita semua,” kata Siti Nurbaya seperti dilansir Antara.
Dalam Peringatan Hari Sampah Nasional 2016 akan dilakukan penandatanganan komitmen bersama Sosialisasi dan Uji Coba Penerapan Kantong Plastik Tidak Gratis oleh 21 wali kota dan Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo).
Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyaksikan penandatanganan kesepakatan bersama dan Peluncuran Integrasi Bank Sampah dengan Kampung UKM Lingkungan Hidup Digital oleh Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menteri Koperasi dan UKM AA Gede Ngurah Puspayoga.
Wapres juga menandatangani menandatangani sampul perangko Hari Peduli Sampah Nasional 2016.
Hingga saat ini, tercatat ada 205 bank sampah yang telah mengantongi Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) dari camat, yang memungkinkan pemiliknya untuk melakukan usaha jual beli sampah, dan mendapatkan fasilitas KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari bank berpelat merah dengan nominal terendah Rp5 juta dan maksimal Rp25 juta.
Selain mengantongi IUMK, pengusaha sampah juga disyaratkan memiliki bank Sampah sebagai syarat untuk menikmati dana KUR tanpa agunan. Tahun ini, Pemerintah kota (Pemkot) Makassar menargetkan 330 bank sampah, dari 250 jumlah bank sampah yang tersedia.
Makassar menjadi satu – satunya kota di Indonesia yang memiliki regulasi yang mengatur harga sampah dengan pemisahan empat jenis sampah yakni sampah plastik, kertas, logam, dan botol (kaca).
Manfaat bank sampah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dengan berbagai program yang menyertainya seperti sampah tukar beras, sampah tukar voucher listrik, sampah tukar air galon di kepulauan, dan sampah tukar gas 3 kg.
(Oni)
Artikel di atas diambil dari News Daily yang dapat dibaca di sini