Sebagai puncak dari Kompetisi RESIK (Redefining Solutions on Plastic Pollution Towards Integreted Policy and Knowledge), Dietplastik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), dan didukung oleh Kedutaan Besar Kanada di IndonesiaKedutaan Besar Kanada di Indonesia menyelenggarakan ‘Awarding Day’ yang merupakan pemberian apresiasi hadiah kepada para pemenang kompetisi. Kompetisi RESIK dilaksanakan dengan mengadakan perlombaan digital untuk kategori pembuatan infografis, reels dan film pendek yang mengangkat pesan-pesan terkait pentingnya Perjanjian Plastik Global untuk segera diimplementasikan.
Dari ratusan karya yang telah dikirimkan, telah terpilih 3 pemenang utama dan 1 pemenang favorit masing-masing kategori: Infographic Design, Tiktok/Reels, dan Short Film. Hasil karya peserta ini menggambarkan isu polusi plastik yang dirasa menjadi prioritas untuk segera ditangani dan solusi apa saja yang bisa dilakukan untuk menanganinya. Melalui kompetisi ini, menyasar dua lapis penerima manfaat, diantaranya peserta kompetisi secara langsung dan audiens media sosial yang terpapar pada karya peserta.
Dalam acara Awarding Day yang dilaksanakan bersamaan dengan puncak acara Kampanye RESIK, pemenang mendapatkan hadiah langsung dari Duta Besar Kanada untuk Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste, H E Jess Dutton, dan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati. Para pemenang juga berkesempatan menceritakan secara detail isi dari karya yang mereka buatdan mendapatkan kesempatan untuk berdialog dengan para tamu yang hadir. “Seneng banget rasanya bisa menjadi salah satu pemenang dalam Kompetisi RESIK ini, selain saya bisa berkarya untuk mengedukasi masyarakat sipil tentang bahaya plastik sekali pakai, di Awarding Day ini saya belajar lebih banyak lagi soal apa itu Perjanjian Plastik Global, posisi Indonesia dalam perjanjian tersebut. Saya juga bisa belajar bagaimana saya bisa ikut terlibat aktif juga dalam perjanjian ini melalui kapasitas-kapasitas yang bisa saya lakukan” ujar Mikail sebagai pemenang pertama kategori Short Film Kompetisi RESIK.
Adapun penilaian dari karya para peserta Kompetisi RESIK yang terpilih menjadi pemenang meliputi aspek-aspek, seperti: 1) Originalitas, 2) Karya Berbasis Solusi, 3) Kesesuaian Isi dengan Topik, 4) Pemanfaatan Media Sosial, dan 5) Pendekatan Komprehensif yang dilakukan dalam penyusunan dan publikasi karya. Kelima aspek ini dinilai melalui 2 tahap penjurian, yang melibatkan pihak Dietplastik Indonesia, Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), dan para juri yang berpengalaman pada masing-masing bidang kategori.
Melalui awarding day ini, Dietplastik Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bisa mengerti permasalahan sampah plastik sekali pakai, dan mempersiapkan diri untuk membiasakan diri hidup tanpa plastik sekali pakai serta mendorong terbentuknya Perjanjian Plastik Global. Hal tersebut dibuktikan dengan tokoh expert yang dilibatkan dalam proses Kompetisi Resik mulai dari tour hingga penjurian.
Harapannya, dari karya yang dihasilkan pada Kompetisi RESIK ini dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dalam menangangi isu polusi plastik di Indonesia. Selain itu, karya-karya peserta yang telah disebarkan di media bisa menumbuhkan semangat baru bagi masyarakat untuk mendukung Indonesia sebagai negara yang memiliki posisi kuat pada Perjanjian Plastik Global yang tengah berlangsung sampai dengan November 2024 mendatang.